Fadhilah Bersedekah
Mintalah doa kepada seorang pemgemis yang sedang bergembira ketika mendapat sedekah darimu (al-hadits).
Seorang tabi'in, Asy-Syibli, mengisahkan, "Suatu hari aku keluar dari rumahku menuju suatu padang pasir. Saat aku tiba di suatu jalan, aku melihat seorang pemuda yang usianya terlalu muda, tubuhnya kurus, rambutnya kusut, tubuhnya dekil, dan pakaiannya lusuh. Aku melihat ia duduk di dekat sebuah pekuburan. Sesekali ia memandang ke atas dan sesekali ke bawah, sedangkan kedua bibirnya bergerak dan kedua matanya meneteskan air mata. Aku lihat ia sedang tenggelam dalam doanya, dzikirnya, dan istighfarnya.
Melihat keadaan pemuda tersebut, hatiku tertarik ingin menyapanya. Maka aku menuju ketempatnya.
Ketika melihat kedatanganku, ia berdiri dan melarikan diri secepatnya dariku, sehingga hatiku semakin ingin mengenalnya. Aku pun mengejarnya, tapi aku tak dapat menghentikannya.
Aku katakan kepadanya, 'Wahai kekasih Allah, berhentilah sejenak untukku.'
'Demi Allah, aku tidak dapat melakukannya,' jawab pemuda itu.
Kataku, 'Demi kemuliaan Allah, berhentilah sejenak untukku.'
Tetapi ia tetap meneruskan larinya dan ia berkata, 'Aku tidak dapat melakukannya'.
Kataku, 'Jika engkau memang benar (dengan sikapmu ini), perlihatkan kepadaku ihwal
kesungguhanmu kepada Allah.'
Dalam keadaan tetap berlari dariku, ia berteriak dengan suara yang keras 'Ya Allah....'
Kemudian ia tersungkur. Dan ketika aku mendekati tubuhnya, ia telah meninggal dunia.
Aku bingung dan heran karena kesungguhannya kepada Allah. Maka aku berkata dalam diriku,
'Beginilah cara Allah memuliakan sebagian hamba-Nya dengan rahmat-Nya, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, Yang Mahatinggi dan Mahaagung.'
Kemudian aku meninggalkan jenazahnya sejenak. Aku menuju perkampungan terdekat untuk mengadakan persiapan bagi jenazah pemuda itu.
Ketika sampai kembali ke tempat itu, aku tidak mendapatkan lagi mayatnya. Aku mencarinya ke sana-sini, tapi tetap saja aku tak berhasil mendapatkannya.
Jenazahnya Ditangani para Malaikat
Dalam keadaan seperti itu, aku berkata dalam hatiku, 'Mengapa ada orang lain yang mendahuluiku untuk merawatnya?'
Kemudian aku mendengar suara, 'Wahai Syibli, sesungguhnya engkau telah cukup memperhatikan pemuda itu, dan tidak seorang pun yang menangani jenazahnya kecuali para malaikat. Karena itu, tingkatkan ibadahmu kelada Tuhanmu dan banyaklah bersedekah. Karena pemuda itu tidak mencapai kedudukan seperti ini kecuali dengan sedekahnya pada suatu hari.'
Kataku, 'Demi Allah, beri tahukan kepadaku perihal sedekahnya pada suatu hari yang dimaksud itu.'
Suara itu meneruskan, 'Wahai Syibli, pemuda ini dulunya adalah seorang yang suka berbuat maksiatdan pernah berzina. Sampai pada suatuhari ia diperlihatkan Allah pada suatu mimpi yang amat menakutkan baginya.
Ia bermimpi melihat seekor ular besar yang melilit tubuhnya. Daei mulut ular itu terpancar api yang membakar tubuhnya hingga hangus. Maka ia terbangun dalam keadaan ketakutan. Sejak saat itu hingga hari ini ia telah beribadah selama dua belas tahun. Selama otu ia selalu dalam keadaan merendahkan diri dan khusyu' kepada Allah SWT.
Kemarin, seorang pengemia meminta makan untuk hari itu kepadanya. Maka ia melepas pakaian yang melekat pada tubuhnya dan memberikannya kepada pengemis itu. Karena gembira, pengemis itu memohinkan ampun bagi pemuda itu, sehingga Allah mengabulkan doa pengemis, karena bergembira dari sedekah pemuda itu'."